Adaedfund, Jakarta – Kota Bogor mulai menguji coba angkutan umum yang menggunakan teknologi listrik atau angkutan umum listrik. Hal itu terungkap melalui unggahan Instagram @infobogor yang tercatat ada 2 mobil listrik yang akan digunakan untuk angkutan umum.
Unggahan tersebut menyebutkan lima EV akan dikerahkan untuk pengujian ini. Kendaraan listrik yang digunakan sebagai angkutan umum adalah DFSK Gelora E.
“Sebanyak 5 unit angkutan listrik akan dipasang di jalan-jalan Kota Bogor untuk keperluan pengujian. Rencananya angkutan umum listrik ini akan tersedia selama 6 bulan,” tulis @infobogor di akun tersebut.
Gelora E berukuran 4.500mm x 1.680mm x 2.000mm, memberikan kabin yang luas dan lapang. Ada dua pilihan yaitu minibus dan blind van. Kendaraan niaga ini menggunakan motor listrik berupa motor sinkron magnet permanen yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 60kWh/9000rpm dengan torsi maksimal 200Nm.
Baterai yang digunakan pada Gelora E adalah lithium iron phosphate. Baterai jenis ini berkapasitas 42 kWh. Dibutuhkan waktu sekitar 80 menit untuk mengisi daya dari 20 persen hingga 80 persen dan sekitar 2,5 jam dari 0 persen hingga 100 persen dalam mode pengisian cepat. Namun waktu pengisian standarnya adalah 8 jam.
DFSK Gelora E menggunakan sasis Ladder Frame dengan penggerak roda belakang (RWD). Suspensi depan menggunakan suspensi independen MacPherson dengan anti-roll bar, sedangkan suspensi belakang menggunakan suspensi non-independen pegas 5 daun dengan anti-roll bar.
Untuk sistem pengeremannya, kendaraan listrik niaga ini memiliki rem cakram (DICS) pada roda depan dan tromol pada roda belakang. Ukuran ban yang digunakan adalah 185/80 R14. Gelora E saat ini dibanderol Rp 350 juta (OTR Jakarta) untuk tipe blind van dan Rp 399 juta (OTR Jakarta) untuk tipe minibus.
Pilihan Editor: 3 Mobil untuk Martin Boyle, Pemain yang Mengusir Indonesia dari Piala Asia 2024
Ingin berbicara dengan redaksi tentang artikel di atas? Bergabunglah dengan kami di member.Adaedfund/community, pilih grup GoOto
Banyak rekomendasi tempat bowling di Bogor yang bisa Anda coba. Harga mulai dari 28 ribu rubel untuk 3 fase. Ini adalah informasi. Baca selengkapnya
Mulai dari Kampanye Hitam hingga Palestina, Presiden Jokowi juga menyoroti berbagai isu penting dalam KTT ASEAN-Australia. Baca selengkapnya
Kendaraan listrik roda dua dan roda empat berkembang pesat karena adanya insentif yang diberikan pemerintah. Baca selengkapnya
IDEAS menilai ada kecenderungan banyak pejabat pemerintah yang merasionalisasi tingginya harga beras saat ini akibat faktor El Nino. Baca selengkapnya
Pengisian daya di rumah diperkenalkan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pelanggan BYD. Tenaga yang digunakan juga lebih hemat. Baca selengkapnya
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) meresponsnya dengan memberikan insentif fiskal berupa PPN yang dikenakan pemerintah sebesar 10 persen untuk kendaraan listrik. Baca selengkapnya
Para pengusaha yakin keringanan pajak impor akan mempercepat transisi dari konsumsi bahan bakar ke kendaraan listrik. Apa alasannya? Baca selengkapnya
Ganjar Pranovo meyakini masyarakat yang mampu secara ekonomi mendapat manfaat lebih besar dari insentif mobil hybrid. Baca selengkapnya
PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) meresponsnya dengan insentif finansial berupa PPN dan PPnBM yang harus dibayar pemerintah untuk kendaraan listrik. Baca selengkapnya
Menteri Keuangan Shri Muliani Indrawati memperpanjang insentif PPN yang dikenakan pemerintah untuk kendaraan listrik dengan tingkat komponen dalam negeri sebesar 40 persen. Baca selengkapnya